Rabu, 16 Desember 2009

Seksomnia, Apaan Yah?

Apakah tidur anda menjadikan tubuh anda lebih bugar?
Apakah tidur anda membuat pikiran anda lebih segar?
Jika jawabannya "Tidak" maka ada baiknya anda membaca artkel ini, siapa tahu bermanfaat.

Kelainan tidur bukan cuma parasomnia atau insomnia saja, ternyata juga bisa melibatkan perilaku seksual ketika seseorang sedang tidur. Kelainan ini dinamakan dengan Sexsomnia.

Tidur merupakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar. Selain untuk relaksasi, tidur merupakan bentuk istirahat terbaik yang dapat mengembalikan stamina fisik dan psikis sehingga membuat badan menjadi bugar dan pikiran pun menjadi lebih segar. Kurang tidur bisa menyebabkan badan loyo dan sulit konsentrasi.

Tetapi buat sebagian orang, tidur bisa menjadi sebuah masalah, mengapa demikian? ya karena mereka ini mengidap kelainan tidak seperti orang lazimnya tidur. Di dunia medis banyak dikenal dengan fenomena kelainan tidur yang sering diderita oleh sebagian orang. Kelainan tidur selain dapat menggangu kesehatan ia juga bisa menimbulkan kematian. Bayangkan jika yang mengidap kelainan tidur ini adalah seorang sopir bis atau pilot pesawat, gawat kan?

Seksomnia
Seksomnia adalah sejenis parasomnia, yaitu kelainan tidur yang melibatkan prilaku sek seseorang. Parasomnia ialah sekelompok kelainan tidur yang diantaranya adalah tidur sambil berjalan, berbicara dalam tidur dan serangan mimpi buruk.

  • Prilaku seksual apa saja yang biasa dilakukan oleh orang dengan seksomnia
Bisa beragam, mulai dari sekedar mendesah, masturbasi hingga menggoda pasangan tidur untuk melakukan hubungan intim- tentu saja sambil tidur.
  • Pada tahapan apa saja prilaku ini biasanya muncul?
Dalam jurnal sleep tahun 2007, prilaku seksomnia biasanya muncul saat seseorang sedang dalam satu titik diantara kondisi tidur nyenyak dan terbangun.

  • Apakah hanya orang dengan parasomnia yang mengalami ini?
Tentu tidak. Seksomnia juga muncul pada orang yang mengidap sejumlah kelainan tidur seperti insomnia dan restless syndrom (semacam kelainan saraf yang menimbulkan sensasi tidak nyaman pada kaki, dan menyebabkan dorongan tak terkontrol untuk menggerak-gerakan kaki demi menghilangkan rasa tidak nyaman itu).

  • Apakah semua prilaku seksual ini dipastikan sebagai seksomnia
Tidak semuanya begitu. Menurut Dr. Carlos H. Schenk dari Minnesota Regional Sleep Disorders center, Minneapolis, AS, ada pula prilaku-prilaku bukan pada jam-jam tidur- tetapi pada saat bangun, seperti yang terjasi pada penderita sindrom kleine levin. Sindrom ini adalah sebuah kelainan yang menyebabkan rasa kantuk berlebihan secara terus menerus. Biasanya penderita akan tidur selama 16 samapi 24 jam, namun ketiak bangun, mereka cenderung menjadi hipersex.

  • Apakah seksomnia merupakan penyimpangan seksual
Dr. Schenk menyatakan bahwa hampir seluruh penderita kelainan tidur berisiko memiliki prilaku seksual yang kurang lazim. Namun adalah bagian dari kelainan tidur yang dapat di diagnosa dan dirawat jadi bukan merupakan satu gejala penyimpangan seksual.

Karena tidur merupakan bagian hidup yang sangat penting maka sebaiknya kita memperhatikan masalah tidur ini, tidur kita harus berkualitas sehingga ia memberikan pengaruh yang baik bagi kesehatan tubuh secara fisik dan psikis. Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas ada beberapa hal yang anda perhatikan yaitu
  1. Kenyamanan tempat tidur; tempat tidur yang nyaman akan memberikanmemberikan pengaruh yang positif bagi tidur anda
  2. Posisi tidur; posisi tidur yang baik adalah ketika ia tidak mengganggu kinerja organ tubuh yang lain. Menurut beberapa penelitian posisi terbaik tidur adalah menyamping ke sebelah kanan
  3. Berdoalah sebelum tidur; berdoa sebelum tidur berfungsi mempersiapkan semua organ tubuh untuk relak dan bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Ada banyak hal lagi yang bisa anda lakukan untuk mendapatkan tidur yang berkualitas.

Semoga Bermanfaat...................
(Placebo dan beragam sumber)

Tidak ada komentar: