Senin, 22 Maret 2010

Tanaman Obat, Pertolongan Pertama saat si Kecil Sakit

Okezone.RANTI, ibu satu anak itu, terlihat bergegas menuju dapur. Mukanya panik. Si sulung Rasya yang berusia 9 bulan, tiba-tiba terserang demam. Ranti langsung mencari bawang merah, mengupasnya secepat kilat lalu menumbuknya. Dibawanya ramuan itu ke kamar dan mencampurnya dengan minyak telon.

Tak lama, dia sibuk membaluri pusar Rasya dengan bawang merah tadi. Hmm, di zaman yang serba praktis ini, Ranti termasuk ibu yang tidak meninggalkan obat tradisional. Aman enggak sih ramuan tersebut?

Jika penasaran, dr Adji Suranto SpA, Litbang Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT DKI Jaya), FKUI RSCM memberikan penjelasannya.

Balur di Atas Kulit

Orangtua zaman dulu masih sering menggunakan ramuan alami bila anak sakit. Selain murah, obat-obatan tradisional mudah didapat, contohnya tampel.

Kata tampel biasa digunakan di kalangan orang Jawa. Berasal dari kata "tempel" yang berarti lekat karena ramuan tradisional tersebut ditempelkan atau dibalurkan di atas kulit.

Tampel merupakan obat tradisional yang
dihaluskan kemudian ditempelkan ke bagian tubuh yang sakit. Misal, jika badan demam atau panas maka tampel bisa diletakkan di dahi, atau jika perut kembung bisa diletakkan di atas perut.

Murah dan Terjangkau

Obat tradisional semacam tampel sudah digunakan sejak dulu. Hingga saat ini pun, masih banyak yang menggunakannya. Bila Moms termasuk di antaranya, tak masalah! Asal obat tradisional tersebut berasal dari tanaman obat yang berfungsi alami untuk mengobati penyakit.

Umumnya obat tradisional relatif lebih aman. Ia mempunyai kelebihan yaitu toksisitasnya lebih rendah dibandingkan obat kimia. Bila penggunaannya benar dan tepat, obat tradisional hampir tidak ada efek sampingnya.

Kandungan tanaman obat bersifat kompleks dan organis sehingga bisa disetarakan dengan makanan, suatu bahan yang dikonsumsi dengan maksud merekonstruksi organ atau sistem yang rusak.

Dari segi medis, obat tradisional ini berfungsi sebagi pertolongan pertama. Tidak akan membahayakan jika penggunaannya tepat dan aman.

Ramuan Alami

Berikut bahan tradisional yang bisa digunakan bila si kecil sakit:

1. Kunyit (Curcuma longa)

Mengandung minyak atsiri, curcumin, turmeron, dan zingiberen yang berfungsi sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi atau antiperadangan. Berfungsi sebagai penurun panas. Yang digunakan untuk obat adalah rimpang kunyit yang berwarna oranye.

2. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis)

Daun kembang sepatu mengandung flavonoida, saponin, dan polifenol.

Cara membuat: cuci bersih daunnya, keringkan, kemudian panaskan sebentar di atas api agar layu. Remas-remas hingga layu, beri minyak kelapa, tempelkan pada perut dan kepala. Berfungsi sebagai kompres.

3. Bawang merah (Allium cepa L)

Mengandung kandungan minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin.

Cara membuat: ambil lima siung bawang merah. Parut kasar dan tambahkan dengan minyak kelapa atau minyak telon secukupnya, lalu tampelkan ke ubun-ubun, dan balur ke seluruh tubuh.

Selain menurunkan panas, bawang merah juga bisa mengobati perut kembung. Caranya, balurkan bawang yang sudah diparut pada bagian pusar. Bisa juga menggunakan daun jarak yang sudah dihangatkan. Olesi dengan minyak kelapa, pilin-pilin, lalu tempelkan pada pusar si kecil.

4. Lidah buaya (Aloe vera)

Berfungsi mendinginkan kulit, bisa digunakan untuk mengobati luka bakar pada bayi dan anak. Caranya, oleskan daging daun lidah buaya pada seluruh permukaan kulit yang terkena luka bakar.

5. Mengkudu (pace)

Selain buah, daun mengkudu juga bisa meringankan perut kembung pada bayi. Caranya, panaskan daun mengkudu di atas api beberapa saat, lalu oleskan minyak kelapa. Tempelkan pada perut anak saat masih hangat, lalu ulang beberapa kali.

6. Banglai (bangle)

Jika si kecil sering rewel pada malam hari, banglai bisa membantu menenangkannya. Caranya, balurkan banglai segar pada kening dan badan si kecil.

7. Kencur

Bisa digunakan untuk mengobati memar karena benturan. Caranya, rendam satu sendok makan beras. Tumbuk bersama kencur dan beri sedikit garam. Setelah halus, tempelkan pada bagian yang memar atau benjol.(Mom& Kiddie//nsa)


Minggu, 07 Maret 2010

Berat Badan Turun 5 Kg dalam 3 Bulan

VIVAnews - Meski secara spesifik akupunktur bukan merupakan metode berdiet, teknik dapat membantu dalam menjalankan program menurunkan berat badan. Dalam hal ini, akupunktur akan merangsang pusat-pusat lapar di otak, sehingga rasa lapar akan berkurang.

Akupunktur tidak mematikan jalan darah dan tidak berbahaya bagi tubuh. Namun, kesterilan jarum suntik sangat perlu diperhatikan meski biasanya hal ini tak luput dari perhatian ahli akupuntur atau terapis. Jadi, tak ada salahnya Anda pun berhati-hati.

Jika secara rutin Anda menjalani perawatan ini, bobot tubuh yang berlebih bisa berkurang 5 kg dalam 3 bulan. Memang tergolong tidak cepat, namun terapi ini menyehatkan.

Tapi, jangan sampai Anda hanya mengandalkan akupunktur. Anda juga perlu menjaga pola makan sehat. Sebab, jika program ini dihentikan sebelum waktunya, berat badan mudah melambung kembali, bahkan bisa melebihi berat semula.

Yang perlu diterapkan menjadi kebiasaan adalah mengatur porsi makan. Jika biasanya Anda makan dengan porsi tak terbatas, mulailah mengonsumsi makanan dalam porsi lebih kecil. Di samping itu, berolahragalah secara teratur. Misalnya, mengikuti kelas senam aerobik atau jogging yang dilakukan 2-3 seminggu.